Jumat, 16 Juni 2017

Ayat-ayat Al-Qur'an tentang AKAL

Muhammad Abduh dalam buku Risalah Tauhid berpendapat bahwa metode al-qur’an dalam memaparkan ajaran-ajaran agama berbeda dengan dengan metode yang ditempuh oleh kitab-kitab suci sebelumnya, al-qur’an tidak menuntut untuk menerima begitu saja apa yang disampaikan, tetapi memaparkan masalah dan membuktikannya dengan argumentasi-argumentasi, bahkan menguraikan pandangan-pandangan penentangnya seraya membuktikan kekeliruannya.

Al-Qur’an mengajak akal manusia untuk
bertafakkur (memikirkan) dan bertadzakkur (mengingat) akan ciptaan Allah. Dengan adanya akal dan ilmu yang dimilikinya, manusia dapat dibedakan atas golongan yang berilmu dan golongan yang bodoh.

Berkali-kali al'Qur'an menyebutkan: "Afala ta'qilun" (apakah kamu tidak menggunakan akalmu, "Afala tatafakkarun" (apakah kamu tidak memikirkan), "Afala yatafakkarun" (apakah mereka tidak berfikir), "Wa fi anfusikum, afala tubshirun" (dan di dalam dirimu, apakah kamu tidak melihat)

Dalam QS. Yunus ayat 100, Allah berfirman;Wa yaj'alur-rijsa 'alallażīna lā ya'qilụn”, artinya “Dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya

Beberapa ayat Al Quran tentang akal antara lain :

1. Al-Baqarah (2):197. 
Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.

2. Al-Baqarah (2):269. 
Allah menganugrahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur'an dan As Sunah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).

3. Al-Imran (3):190.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.

4. Al-Imran (3):7.
Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat itulah pokok-pokok isi Al Qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari isi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.

5. Yunus (10):100. 
Dan tidak ada seorang pun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.

6. Ar-Ra’du (13):19. 
Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran.

7. Thaha (20):54.
Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatangmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal.

8. Al-Ankabut (29):35.
Dan sesungguhnya Kami tinggalkan daripadanya satu tanda yang nyata bagi orang-orang yang berakal.

9. Ar-Ruum (30):28.
Dia membuat perumpamaan untuk kamu dari dirimu sendiri. Apakah ada diantara hamba-sahaya yang dimiliki oleh tangan kananmu, sekutu bagimu dalam (memiliki) rezeki yang telah Kami berikan kepadamu; maka kamu sama dengan mereka dalam (hak mempergunakan) rezeki itu, kamu takut kepada mereka sebagaimana kamu takut kepada dirimu sendiriDemikianlah Kami jelaskan ayat-ayat bagi kaum yang berakal.

10. Az-Zumar (39):9. 

(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.

----- ----- -----
https://fahmina.or.id/al-quran-menuntut-kita-untuk-selalu-berfikir-agar-tak-tergerus-zaman/

1 komentar: