Sabtu, 15 Oktober 2016

Taqwa, Kafir & Munafik

Surat Al Baqarah bercerita tentang tiga kelompok manusia, yaitu Al-Muttaqin (orang-orang taqwa), Al-Kafaru (orang-orang kafir) dan Al- Munafiqin (orang-orang munafik). Dari ketiga kelompok tersebut, yang paling banyak diceritakan dalam Al-Qur’an adalah kelompok orang munafik.

1         TAQWA
Ketaqwaan adalah prestasi tertinggi yang diraih oleh seorang mukmin dalam pengabdiannya kepada Allah SWT.       Hanya dengan taqwa-lah seorang mukmin dapat memperoleh kemuliaan di sisi Allah, yakni surga.  Taqwa merupakan tingkatan tertinggi dalam ibadah.
- INNA AKRAMAKUM ‘INDALLAAHI ATQAAKUM ( ‘’...sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa ‘’) 
- AKMALUL MU’MINIINA IMAANAN AHSANUHUM KHULUQAN (Orang mukmin yang paling sempurna keimannya adalah orang yang sempurna akhlaknya  (HR. Tarmidzi))
Ciri-ciri orang yang bertaqwa, antara lain adalah :
a.   Suka shalat malam dan banyak ber istighfar(QS. 51:18 ; 3:17)
b.   Sabar dalam penderitaan dan kesempitan (QS.2: 177)
c.   Menahan amarah, mudah memaafkan dan suka minta maaf. (QS. 3:134)
d.   Dermawan, yaitu suka menginfakkan apa saja yang paling disukainya kepada orang yang membutuhkannya, baik dalam keadaan lapang maupun susah. (QS. 2:3,177 ;  3:17,134 ; 51:19)

      Karakteristik seorang Mukmin :
a.   Menghormati tetangganya
b.   Menyambung tali persaudaraan
c.   Berbicara benar, atau bila tak mampu maka berdiam diri.
d.   Tidak bisa tidur dalam (keadaan kenyang) bila tetangganya  kelaparan

2         KAFIR
Dalam teologi Islam istilah kafir tertuju bagi orang yang mengingkari risalah Islam, yaitu mengingkari Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah dan mengingkari nabi Muhammad SAW sebagai rasul-Nya.
Kendati orang Yahudi atau Kristen meyakini adanya Tuhan, mengakui adanya wahyu, membenarkan adanya hari akhirat dan lain-lain, mereka (dalam teologi Islam) tetap saja diberi predikat kafir, karena mereka menolak kerasulan nabi Muhammad dan agama wahyu yang dibawanya.

Menurut syariat Islam (sesuai yg dicontohkan nabi Muhammad), sikap orang muslim terhadap orang non-Muslim (kafir) secara umum harus berinteraksi sosial secara baik. Kecuali terhadap Kafir Harbi (yg memusuhi/memerangi Islam).  Perhatikan negara2 yang warganya mayoritas muslim, disana warga non muslim hidup tenang damai tanpa gangguan.

Sesuai syariat Islam, Orang kafir terbagi menjadi empat macam, yaitu:

1.   Kafir Dzimi, yaitu orang kafir yang berada di mayoritas Muslim dan mengikuti aturan penguasa islam.

2.   Kafir Muahad, yaitu orang kafir yang tinggal di negara kafir, yang ada perjanjian damai dengan negara Islam.

3.   Kafir Musta’man, yaitu orang kafir yang masuk ke negara Islam, dan mendapatkan jaminan keamanan dari pemerintah Islam.

4.   Kafir Harbi, yaitu orang kafir yang memusuhi/memerangi Islam.

Dari keempat macam orang kafir tersebut, hanya “Kafir Harbi” yang boleh diperangi dan halal darahnya untuk ditumpahan.

3         MUNAFIK
Secara etimologi kata munafik berasal dari kata “nifak” yang berarti berpura-pura, atau menampakkan yang baik dan menyembunyikan yang buruk.   Secara sederhana istilah munafik mempunyai pengertian bermuka dua, atau adanya perbedaan sikap antara lahiriah dan batiniah.

Rasulullah SAW menyebut orang yang bermuka dua (al wajhain) adalah manusia yang paling buruk, seperti disebutkan di dalam hadits: “Manusia yang paling buruk adalah orang yang bermuka dua, yang mendatangi kaum dengan muka tertentu dan mendatangi lainnya dengan muka yang lain.” (H.R. Bukhari dari Abu Hurairah).

Orang munafik lebih bahaya ketimbang orang-orang kafir. Bila orang kafir menentang dan melawan perjuangan Islam dengan terang-terangan, maka orang-orang munafik menggerogoti Islam dari dalam tubuh sendiri. Mereka adalah musuh dalam selimut. Oleh karenanya, siksa mereka di akhirat lebih pedih ketimbang orang-orang kafir.

Segala bentuk aktifitas orang-orang munafik sangat membahayakan dan merugikan umat Islam, karena secara langsung maupun tak langsung ia mendukung perjuangan orang-orang kafir.  Dalam sejarah peradaban Islam, peran orang-orang munafik sangat signifikan dalam meruntuhkan kejayaan Islam.

Ciri-ciri orang munafik.  Orang munafik adalah orang yang bermuka dua dan bermulut dua, yaitu adanya perbedaan antara sikap lahir dan sikap batin.   Dalam keseharian Nabi Muhammad memberikan ciri-ciri orang munafik, seperti yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari, yaitu: (1) Apabila dipercaya ia berkhianat; (2) Apabila berkata ia berdusta; dan (3) Apabila berjanji ia ingkar.

Prilaku orang munafik, antara lain adalah: (1) Bersekutu dengan orang-orang kafir; (2) Mengangkat orang kafir sebagai aulia (penolong/pemimpin); (3) Membantu orang-orang Kafir yang menentang Islam; (4) Tidak mau berperang karena takut mati; dan (5) Tidak mau membela kepentingan umat Islam.

Sebab orang menjadi munafik, menurut DR. Rifa’ah Badwi Rafi’, sebab utamanya adalah karena lemahnya iman, yang bisa membuat dirinya: melacurkan akidah demi memperoleh keuntungan,  takut kehilangan kedudukan, takut kehilangan harga diri, menghindari rasa malu dan mencari muka atau pujian.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar